Backup adalah garis pertahanan terakhir ketika sistem utama diserang ransomware. Tapi bagaimana jika justru backup Anda yang ikut terenkripsi atau rusak akibat serangan? Dalam beberapa tahun terakhir, pelaku ransomware makin cerdas—mereka tak hanya menyasar data produksi, tapi juga backup yang seharusnya jadi cadangan penyelamat.
Artikel ini membahas bagaimana serangan ransomware bisa menargetkan backup, langkah-langkah pemulihan jika itu terjadi, serta strategi agar backup Anda tetap aman dan dapat diandalkan.
Bagaimana Ransomware Bisa Menyerang Backup?
Pelaku siber kini memahami bahwa backup adalah rintangan utama dalam upaya pemerasan mereka. Oleh karena itu, mereka mulai mengincar backup dengan berbagai cara:
-
Menghapus atau mengenkripsi file backup di server lokal atau jaringan.
-
Menonaktifkan software backup otomatis atau menjadwalkan penghapusan cadangan.
-
Menargetkan NAS, file share, dan volume cloud yang tidak dilindungi.
-
Menembus akun admin untuk mengakses dan menghancurkan sistem backup.
Jika backup tidak dikonfigurasi dengan benar, tidak diisolasi, atau tidak memiliki proteksi tambahan, maka ia sangat rentan terhadap serangan ini.
Langkah-Langkah Pemulihan Jika Backup Terinfeksi
-
Identifikasi Titik Masuk Serangan
Segera cari tahu bagaimana ransomware menyebar dan apakah backup terkena imbas langsung atau tidak. -
Gunakan Backup Tak Terhubung Langsung (Offline / Immutable)
Jika Anda memiliki salinan backup yang diisolasi atau bersifat immutable (tidak dapat diubah), gunakan itu sebagai sumber pemulihan. -
Lakukan Restore ke Lingkungan Terkontrol
Hindari langsung mengembalikan data ke sistem produksi. Lakukan restore di lingkungan isolasi untuk memastikan tidak ada sisa malware. -
Verifikasi dan Uji Konsistensi Data
Pastikan data yang dipulihkan valid, utuh, dan tidak membawa malware tersembunyi. -
Perkuat Sistem Backup Sebelum Go-Live
Setelah recovery selesai, pastikan infrastruktur backup diperkuat agar tidak kembali menjadi titik lemah.
Strategi Perlindungan Backup dari Ransomware
Untuk menghindari bencana serupa di masa depan, berikut strategi penting yang bisa diterapkan:
-
Gunakan Backup Immutable
Teknologi ini memungkinkan backup disimpan dalam format yang tidak bisa dimodifikasi atau dihapus oleh siapa pun, termasuk admin. -
Segmentasi dan Isolasi Jaringan Backup
Pisahkan sistem backup dari jaringan produksi. Gunakan akun berbeda dengan akses terbatas. -
Lakukan Backup 3-2-1-1
Simpan 3 salinan data, di 2 media berbeda, 1 di luar lokasi (offsite), dan 1 salinan dalam mode immutable atau offline. -
Pantau dan Audit Backup Secara Berkala
Gunakan solusi yang menyediakan pemantauan aktif dan notifikasi dini jika ada tanda-tanda aktivitas mencurigakan. -
Uji Pemulihan (Restore Testing)
Latih tim Anda secara rutin untuk melakukan restore dari backup. Ini penting agar tidak panik saat serangan sungguhan terjadi.
Penutup
Ransomware yang menyerang backup bisa membuat perusahaan benar-benar lumpuh. Namun, dengan strategi backup yang tepat, termasuk menggunakan teknologi immutable, isolasi jaringan, dan pengujian pemulihan berkala, Anda bisa memastikan bahwa backup tetap menjadi penyelamat, bukan korban kedua.
Ingat: backup yang baik bukan hanya tentang menyimpan data—tetapi memastikan data tersebut bisa diandalkan saat krisis datang.
Infrastruktur IT yang kuat adalah kunci produktivitas perusahaan. Dengan iLogo indonesia , Anda bisa mendapatkan solusi IT lengkap yang sesuai dengan kebutuhan Anda. iLogo Indonesia sebagai mitra terpercaya siap mengintegrasikan semuanya agar bisnis Anda tetap berjalan lancar dan aman.
Hubungi kami sekarang atau kunjungi ilogoindonesia.id untuk informasi lebih lanjut!
