Dalam bisnis yang melibatkan IT dalam skala besar, banyak faktor atau pertimbangan yang harus dipikirkan sebuah perusahaan apakah memakai infrastruktur cloud merupakan keputusan yang pas. Sebaliknya, banyak juga perusahaan-perusahaan yang tidak mampu membuat peralihan yang tepat ke cloud, dan tetap bergantung pada infrastruktur yang ada dan aplikasi on premise untuk menjalankan bisnisnya. Cloud sedang populer beberapa tahun ini yang bahkan menurut survey Gartner pada 2020, 72% perusahaan di dunia sudah menggunakan cloud untuk bisnis mereka. Cloud memberikan perusahaan-perusahaan kebebasan dalam penggunaan hardware, agility, dan fungsionalitas yang selalu update. Akan tetapi, sampai kapan pun perdebatan cloud versus on premise akan selalu muncul karena masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan sendiri. On Premise vs Cloud Bukan lagi sebuah kejutan bahwa cloud computing tengah berkembang sangat pesat karena menawarkan fleksibilitas kepada setiap pengguna atau perusahaan. Mulai dari hemat biaya dan waktu untuk meningkatkan ketersediaan dan skalabilitas. Di lain sisi, software on premise terinstall di server perusahaan dan ada dalam firewall, adalah satu-satunya pilihan sebuah perusahaan sejak waktu yang lama. Meski begitu, aplikasi on premise menawarkan reliability tinggi, aman, dan membuat perusahaan-perusahaan bisa mengontrol level kendali yang cloud tidak bisa tawarkan. Namun, seperti ada kesepakatan bersama antara para petinggi IT sebuah perusahaan, untuk meningkatkan performa on premise dan sistem yang ada, mereka harus memanfaatkan cloud juga dan aplikasi SaaS untuk mencapai tujuan bisnis. Infrastruktur IT On Premise Keputusan apakah perusahaan menaruh aplikasinya di cloud atau on premise, keamanan data selalu menjadi hal yang terpenting. Pasalnya, software itu sendiri berlisensi dan pada umumnya mendapat perlindungan yang lebih besar di on premise ketimbang cloud computing. Hal buruk dari lingkungan on premise adalah ongkos yang mahal dalam mengatur dan menjaganya, sementara cloud computing menawarkan ongkos yang relatif lebih rendah. Pengaturan on premise membutuhkan server hardware in-house, lisensi software, kapabilitas integrasi, dan karyawan IT untuk menjaga dan mengatur isu yang berpotensi akan muncul. Ini belum termasuk ongkos dari kerusakan yang biasanya muncul dalam penggunaannya Infrastruktur IT di Cloud Cloud computing berbeda dengan software on premise. Dalam on premise, sebuah perusahaan menyimpan seluruhnya in-house. Sementara itu di lingkungan cloud, hanya penyedia cloud yang menyediakan seluruhnya untuk Anda. Ini bisa membuat Anda membayar secukupnya berdasarkan cloud yang digunakan. Server berbasis cloud mengandalkan teknologi virtual untuk menyimpan aplikasi atau file perusahaan. Tidak akan ada biaya tambahan, data bisa di-backup secara reguler, dan perusahaan hanya membayar berdasarkan sumber daya yang mereka gunakan. Bagi perusahaan yang mengglobal, cloud merupakan pilihan paling tepat karena bisa membuat mereka terkoneksi dengan konsumen, partner, di mana pun tanpa usaha yang sulit. Software mana pun yang sudah terintegrasi ke lingkungan Anda akan langsung siap digunakan setelah perusahaan berlangganan cloud. Maka itu, tidak akan ada lagi waktu yang terbuang dalam instalasi dan konfigurasi, sehingga penggunanya bisa langsung mengakses aplikasi. Perbedaan Utama On Premise vs Cloud Computing Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, terdapat banyak perbedaan dasar antara on premise dengan cloud. Jalur mana yang tepat untuk perusahaan Anda semuanya tergantung pada kebutuhan dan apa yang Anda cari untuk solusi perusahaan. Deployment On Premise: Dalam lingkungan on premise, sumber daya di-deploy secara in-house dan berada di dalam infrastruktur IT perusahaan. Sebuah perusahaan bertanggung jawab untuk memelihara seluruh proses dan isu yang akan muncul. Cloud: Meski ada beberapa jenis dari cloud computing yakni ada public cloud, private cloud, dan hybrid cloud, seluruh suber daya ditaruh di lingkungan dari penyedia cloud. Namun, perusahaan memiliki akses sumber daya tersebut dan dapat menggunakannya sebanyak yang mereka mau. Biaya On Premise: Untuk perusahaan yang men-deploy software pada on premise, mereka bertanggung jawab atas ongkos server, konsumsi power, dan ruangan. Cloud: Perusahaan yang memilih cloud hanya perlu membayar sumber daya yang mereka gunakan tanpa harus membayar maintenance. Harga akan naik dan turun tergantung dari penggunaan. Kendali On Premise: Di lingkungan on premise, perusahaan memiliki hak penuh atas data mereka, dan punya kendali penuh atas apa yang terjadi, baik itu hal buruk atau baik. Perusahaan yang memiliki sensitivitas tinggi atas keamanan pribadi, biasanya akan ragu untuk menggunakan cloud. Cloud: Dalam lingkungan cloud computing, pertanyaan akan kepemilikan data masih menjadi pertanyaan mendasar. Data dan kunci enkripsi ada di vendor cloud, sehingga apabila hal yang tidak terduga terjadi, Anda mungkin tidak bisa mengakses data-data tersebut. Keamanan: On Premise: Perusahaan-perusahaan yang memiliki informasi super sensitif seperti lembaga pemerintahan dan perbankan harus memiliki level keamanan dan privasi tertentu di on premise mereka. Meskipun cloud memiliki keunggulan tersendiri, menggunakan cloud tetap menjadi kekhawatiran mereka, sehingga on premise tetap menjadi pilihan walaupun memiliki kekurangan dan ongkos yang besar. Cloud: Keamanan tetap menjadi isu di cloud computing. Terdapat banyak artikel bermunculan soal pelanggaran cloud, sehingga tetap ada kekhawatiran di antara divisi IT. Mulai dari informasi pribadi karyawan hingga hilangnya properti intelektual perusahaan, ancaman keamanan itu benar adanya. Compliance On Premise: Banyak perusahaan yang kini beroperasi di bawah kendali regulasi tertentu seperti perusahaan yang bergerak di telehealth, e-learning, dan lain-lain. Untuk perusahaan-perusahaan yang berada dalam regulasi seperti itu, adalah suatu keharusan untuk tetap patuh dan tahu data mereka kapan pun. Cloud: Perusahaan yang memilih model cloud computing harus memastikan bahwa penyedia cloud mereka sudah sesuai dan patuh dengan regulasi yang ada di industri. Data-data yang sensitif harus diamankan, sekaligus konsumen, partner, dan karyawan harus memastikan data-data mereka sudah aman. Baik on premise atau cloud, sebaiknya pilihan Anda sudah disesuaikan dengan kebutuhan. Di Indonesian Cloud, apabila Anda memilih cloud untuk menunjang aktivitas perusahaan atau organisasi Anda, kami menyediakan layanan public cloud dan private cloud. Public cloud sendiri memiliki keunggulan yakni bisa diakses dari mana pun tanpa ada batas lokasi, sementara private cloud memungkinkan Anda bisa memiliki cloud yang dibuat dan dioperasikan khusus untuk Anda. Hubungi [email protected] apabila Anda memiliki keperluan untuk pengadaan infrastruktur IT di kantor Anda.
Tag: CVM
Kelola Biaya Infrastruktur dan Pantau Aplikasi dengan Prism Ultimate, Nutanix
Saat AOS 5.18 rilis, Prism dikirimkan secara terpisah dari AOS, meningkatkan kecepatan produk dan fleksibilitas bagi pelanggan. Nutanix juga telah memperkenalkan tingkatan lisensi baru, Prism Ultimate, yang memungkinkan TI untuk melayani para engineer dan pengembang dengan ketangkasan yang lebih baik. Sebagai bagian dari transisi ini, lisensi Prism sekarang menyertakan tingkatan Starter, Pro, dan Ultimate. Prism Starter adalah sekumpulan kemampuan manajemen infrastruktur yang selalu disertakan dengan setiap lisensi AOS. Prism Pro telah eksis bertahun-tahun dan terus bertambah dan disempurnakan. Prism Ultimate berisi serangkaian kemampuan baru yang dirancang khusus untuk operasi teknik dan pengembangan. Klarifikasi Singkat tentang Prism Central dan Prism Element Prism dapat diakses melalui salah satu dari dua konsol: Prism Element (PE) atau Prism Central (PC), keduanya tersedia untuk pelanggan Nutanix AOS tanpa biaya lisensi tambahan. PE tertanam di setiap cluster AOS sebagai bagian dari Controller Virtual Machine (CVM) dan dapat digunakan untuk mengelola infrastruktur dan VM cluster. PC dijalankan sebagai layanan terpisah, baik sebagai VM tunggal atau sebagai cluster VM (untuk toleransi kesalahan) dan dapat digunakan untuk mengelola semua cluster AOS Anda dari satu interface. PC berkomunikasi dengan setiap cluster dengan didaftarkan oleh instance PE yang disebarkan bersama dengan cluster. PC juga merupakan tempat pengiriman kemampuan bertingkat Pro dan Ultimate. Memperkenalkan Prism Ultimate Sebuah penawaran baru untuk menghadirkan peningkatan infrastruktur dan manajemen operasi untuk Nutanix, tingkatan Ultimate Prism memungkinkan TI untuk melayani para insinyur dan pengembang dengan tambahan kecepatan. Selain fungsionalitas yang saat ini termasuk dalam tingkat Pro Prism, Prism Ultimate menambahkan wawasan aplikasi untuk pemecahan masalah yang ditargetkan dari kemacetan infrastruktur terkait aplikasi. Seperti yang diilustrasikan dalam tabel di Gambar 4, aplikasi pertama yang didukung adalah SQL Server, dengan beban kerja tambahan yang akan dirilis di masa mendatang. Tingkat Ultimate akan mendukung kemampuan automasi tambahan, serta integrasi dengan Xi Beam untuk memberi informasi yang jelas tentang pengukuran biaya untuk sumber daya di lokasi. Fitur untuk anggaran dan tagihan balik yang didukung oleh Beam Services ini membantu mendorong upaya efisiensi yang praktis dan di seluruh perusahaan dalam organisasi. Rilis PC Terbaru Rilis PC independen pertama adalah 2020.7, dirilis pada Juli 2020. Selain mengaktifkan rilis independen, PC 2020.7 menambahkan right-click support pada halaman Browser Entitas PC untuk alur kerja VM dan manajemen entitas yang efisien. PC 2020.8 dikirimkan pada bulan Agustus, dalam jangka waktu yang sama dengan AOS 5.18, dan mencakup peningkatan umum pada kinerja dan daya tanggap PC serta serangkaian kemampuan baru. Peningkatan X-Play PC 2020.8 mencakup satu set penyempurnaan X-Play baru, memperluas kemampuan automasi tugas tanpa kode dari Prism. Ini termasuk eksekusi alur kerja bersyarat, tindakan penguraian data untuk mengurai informasi tertentu dari string, pedoman portabilitas, dan kemampuan untuk menambahkan wait actions dan penyempurnaan ke pemicu waktu. Penyempurnaan baru ini bersama-sama memungkinkan Anda mengotomatiskan alur kerja yang lebih canggih dengan fleksibilitas yang lebih besar. Session Dasbor Analisis Dasbor Analisis memungkinkan pembuatan bagan yang dapat secara dinamis memantau sejumlah metrik kinerja, dari seluruh klaster hingga VM tertentu, serta cara kerja bagian dalam komponen AOS. PC 2020.8 memperkenalkan konsep Session ke dasbor Analisis untuk menyederhanakan troubleshooting terutama untuk lingkungan besar dengan banyak administrator. Para administrator dapat membuat Session dan menambahkan bagan dan metrik untuk memecahkan masalah tertentu, dan daftar Session dicantumkan di dasbor Session baru. Kebijakan Pengecualian VM Prism menggunakan algoritma pembelajaran mesin untuk mendeteksi anomali dalam kinerja pemanfaatan VM dan untuk mengidentifikasi VM yang berukuran atau dikonfigurasi secara tidak efisien. Prism dapat membuat potensi masalah agar menjadi perhatian administrator dengan cepat dan otomatis. PC 2020.8 memperkenalkan dasbor terbaru Operation Policy dari tempat Anda dapat menerapkan kebijakan pengecualian menjadi VM yang tidak ingin Anda evaluasi untuk deteksi anomali atau pengukuran inefisiensi. Hal ini memungkinkan administrator untuk “menimpa AI” untuk aplikasi yang ukurannya sengaja dibuat atau untuk layanan yang diketahui bekerja dengan cara yang tampak anomali tanpa keterangan yang lebih dalam tentang cara kerja bagian dalamnya. Visibilitas SQL Server PC 2020.8 menyertakan dasbor Monitoring Integrations terbaru di mana Anda dapat mengumpulkan aplikasi metrik untuk aplikasi dengan integrasi ke dalam Prism, memperluas kemampuan Prism di luar infrastruktur ke dalam aplikasi monitoring. Microsoft SQL Server adalah aplikasi pertama yang terintegrasi ke dalam dasbor Monitoring Integrations, dengan banyak lagi yang akan rilis di waktu mendatang. Visibilitas tambahan ke dalam database kueri dan metrik ini, jika digabungkan dengan pembelajaran perilaku Prism dan deteksi anomali, dapat sangat mengurangi waktu analisa sumber masalah untuk isu layanan. Application Discovery Support PC 2020.8 menyertakan dasbor Application Discovery baru dari mana Anda dapat mencari kluster yang dipilih untuk aplikasi yang ada, mengumpulkan dan menganalisis data aplikasi yang ditemukan, dan menerbitkan data tersebut ke database internal. Basis data dapat diakses melalui Prism API. Penemuan tanpa agen memungkinkan penemuan aplikasi secara real-time, memberikan pemahaman yang lebih baik tentang tumpukan penuh aplikasi yang berjalan dalam infrastruktur Anda. Manajemen biaya PC 2020.8 menghadirkan kemampuan tata kelola biaya Nutanix Beam ke PC, memungkinkan Anda untuk mengelola dan menganalisis biaya lingkungan Nutanix Anda dari dalam Prism. Sekarang pengguna Prism memiliki visibilitas out-of-the-box untuk unit biaya VM dan dapat menggunakan laporan tagihan balik untuk unit bisnis dan biaya pusat. Dengan peringatan anggaran otomatis dan proyeksi algoritmik, melacak pengeluaran infrastruktur tidak pernah semudah ini. Tertarik menggunakan Nutanix? Silakan hubungi product specialist kami [email protected]. Tulisan ini diterjemahkan dari sini.